20. Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo via blogspot.com
Nama terakhir ini pasti sudah
tidak asing lagi di telinga Anda. Hary Tanoesoedibjo menempati posisi
ke-20 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan USD 1
miliar atau sekitar Rp13 triliun (kurs USD 1 = Rp13.000). Hary merupakan
pengusaha sekaligus tokoh politik asal Indonesia. Perusahaan yang
dimilikinya adalah MNC Group. Sedangkan dalam bidang politik, Hary
merupakan pendiri dan Ketua Umum dari Partai Persatuan Indonesia (Partai
Perindo). Namun sebelumnya ia pernah bergabung dalam Partai Hanura dan
Partai Nasdem.
19. Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong via businesstimes.com.sg
Posisi terakhir ditempati oleh Low
Tuck Kwong dengan total kekayaan sebesar USD 1 miliar (sekitar 13
triliun). Low Tuck Kwong merupakan seorang pengusaha dari Indonesia,
walaupun sebenarnya ia dilahirkan di Singapura. Ia adalah pendiri
dari Bayan Resources, perusahaan yang bergerak pada sektor tambang batu
bara.
18. Achmad Hamami
Achmad Hamami via pudjilestari.files.wordpress.com
Nama Achmad Hamami memang baru-baru ini masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi
Forbes. Kekayaannya mencapai USD 1 miliar (sekitar Rp13 triliun) pada
tahun 2016. Ia merupakan pemilik dari Tiara Marga Trakindo, sebuah
perusahaan distributor alat berat, Caterpillar, di Indonesia sejak tahun
1971. Namun kekayaannya tidak hanya berasal dari bisnis alat-alat berat
saja, namun juga berasal dari bisnis pertambangan, industri teknologi
dan informasi, hingga penjualan minyak pelumas atau oli.
17. Husain Djojonegoro
Husain Djojonegoro via julianda123.blogspot.
Diurutan ke-17 ada Husain
Djojonegoro yang memiliki kekayaan sebanyak USD 1 miliar (sekitar Rp13
triliun). Ia mulai bekerja sebagai seorang salesman saat berusia 15
tahun. Ayahnya mendirikan usaha keluarga pada tahun 1984. Awalnya bisnis
tersebut menjual berbagai barang seperti anggur tradisional. Setelah
dua tahun berjalan, usaha ayahnya menggandeng keluarga Lim untuk
mendirikan NV Handel Maatschappij May Lian & Co, yang memproduksi
anggur tradisional Cap Orang Tua di Semarang. Perusahaan ini menjadi
cikal bakal Grup Orang Tua dan ABC, di mana kepemilikan keluarga Husain
sebesar 42%. Pada tahun 1959 didirikan PT Everbright Battery
Factory yang memproduksi baterai ABC. Husain pun menjadi direktur
perusahaan PT International Chemichal Industrial Co. Ltd yang juga
memproduksi baterai ABC.
16. Martua Sitorus
Martua Sitorus via profilbos.com
Martua Sitorus atau dikenal juga
dengan nama Thio Seeng Haap, merupakan seorang pengusaha Indonesia yang
berketurunan Tionghoa. Bersama dengan Kuok Khoon Hong, ia mendirikan
perusahaan Wilmar International yang bergerak dalam bidang pengolahan
minyak sawit mentah (CPO), perkebunan, dan produsen gila. Tak hanya itu
saja, perusahaannya tersebut juga bekerjasama dengan perusahaan Amerika
Serikat bernama Kellogg yang menjual makanan di China serta mengakuisisi
tambang batu bara di Australia. Pria asal Sumatera Utara ini memiliki
kekayaan sebanyak USD 1,1 miliar (sekitar Rp14,3 triliun) hingga tahun
2016 ini.
15. Abdul Rasyid
Abdul Rasyid via forbesindonesia.com
Awalnya Abdul Rasyid dikenal
sebagai “anak kampung” yang berasal dari Pembuang Hulu, Kabupaten
Seruyan. Sebuah daerah yang ada di Kalimantan Tengah. Awalnya ia hidup
serba pas-pasan, namun berkat perjuangan dan kegigihannya, ia mampu
menjadi seorang pengusaha sukses di tingkat Asia hingga internasional.
Bahkan namanya berhasil masuk ke dalam daftar orang terkaya di
Indonesia, dengan total kekayaan sebesar USD 1,1 miliar (sekitar Rp14,3
triliun). Perusahaan yang dimilikinya adalah PT Citra Borneo Indah,
bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.
14. Djoko Susanto
Djoko Susanto via teropongbisnis.com
Pasti Anda sudah tidak asing
dengan waralaba Alfamart, bukan? Djoko Susanto merupakan pemilik grup
Alfamart. Bisnis ritel Alfa Supermarket ini telah menjalankan lebih
dari 5.500 toko di bawah beberapa merek, antara lain Alfamart, Alfa
Midi, Alfa Express, dan Lawson. Selain itu, Djoko Susanto juga memiliki
kemitraan dengan Putera Sampoerna sekaligus saham di Northstar. Beberapa
bisnis ini yang membuat Djoko Susanto memiliki kekayaan sebesar USD 1,3
miliar (sekitar Rp16,9 triliun).
13. Theodore Rachmat
Theodore Rachmat via squareteam.co
Theodore Rachmat atau yang lebih
dikenal dengan TP Rachmat merupakan seorang pengusaha yang memimpin Grup
Astra. Awalnya perusahaan ini didirikan oleh pamannya, yakni William
Soeryadjaya. Ia memulai karirnya sebagai sales Astra pada tahun 1968.
Setelah lulus, ia menjadi karyawan ke-15. Akhirnya pada tahun 1972, TP
dipercaya mengelola United Tractors yang merupakan anak perusahaan dari
Astra, sampai tahun 2005. Setelah itu ia mendirikan perusahaan sendiri
bernama Triputra Group yang bergerak dalam bidang batu bara, karet
olahan, manufaktur, perdagangan, agribisnis, hingga dealership motor
serta logistik. Bersama saudaranya, ia juga turut andil membesarkan
perusahaan tambang batu bara bernama PT Adaro Energy di Kalimantan.
Kekayaan TP mencapai USD 1,4 miliar (sekitar Rp18,2 triliun) pada tahun
2016.
12. Soegiarto Adikoesoemo
Soegiarto Adikoesoemo via celebritynetworth123.com
Pengusaha lainnya yang dikatakan
konglomerat ialah Soegiarto Adikoesoemo yang memiliki kekayaan sebesar
USD 1,4 miliar (sekitar Rp18,2 triliun) pada tahun ini. Perusahaan
terkenal yang ia dirikan ialah AKR Corporindo. Selain itu, beberapa
bisnis lainnya yang ia jalankan antara lain distribusi, logistik,
manufaktur, bahan bakar, bahan bakar, dan bahan kimia.
Baca Juga: 10 Gedung Tertinggi di Indonesia
11. Ciputra
Ciputra via tctechcrunch2011.files.wordpress.com
Ciputra atau Ir. Ciputra merupakan
seorang insinyur sekaligus pengusaha di Indonesia. Pada tahun 2016 ini,
kekayaannya mencapai USD 1,5 miliar (sekitar Rp19,5 triliun). Beberapa
bisnisnya yang sukses antara lain Jaya Group, Ciputra Group, dan
Metropolitan Group. Ia terkenal sebagai pengusaha properti. Bahkan
Ciputra juga dikenal masyarakat sebagai seorang filantropis. Ia
memperluas bisnisnya pada sektor pendidikan, yaitu dengan mengembangkan
sekolah dan universitas.
10. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariaatmadja via ytimg.com
Eddy Kusnadi Sariaatmadja
merupakan pemilik dari Emtek Group yang memiliki kekayaan sebesar USD
1,6 miliar (sekitar 20,8 triliun) hingga saat ini. Ia merupakan pemilik
dari SCTV dan Indosiar, yang termasuk sebagai saluran televisi terbesar
di Indonesia. Sebelum terjun ke dunia hiburan, Eddy memulai karirnya
dalam bidang teknologi. Awalnya ia membentuk perusahaan distributor
komputer Compaq di Indonesia dengan bendera PT Elang Mahkota Teknologi,
cikal bakal dari Emtek Group. Baru setelah itu ia mendirikan PT Surya
Citra Media Tbk dengan merek utama “SCTV”. Tidak berhenti di situ saja,
ia pun memutuskan untuk mengakuisisi Indosiar dari Grup Salim. Selain
itu, Eddy juga mengembangkan bisnis perkebunan bernama PT London Sumatra
Tbk yang menghasilkan kelapa sawit, karet, kakao, kopi, dan masih
banyak lainnya.
9. Peter Sondakh
Peter Sondakh via straitstimes.com
Peter Sondakh melanjutkan bisnis
ayahnya yang fokus memproduksi minyak kelapa dan mengekspor kayu. Pada
usia 20 tahun, ayah Peter meninggal. Sehingga ia harus mengambil alih
bisnis mencari nafkah untuk keluarga, terlebih lagi ia harus membiayai
ibu serta empat orang. Saat berusia 22 tahun, ia mendirikan perusahaan
bernama PT. Rajawali Corporation. Melalui perusahaan ini, Peter Sondakh
berbisnis properti sebagai perluasan dari bisnis yang sudah ditekuni
ayahnya. Kekayaannya mencapai USD 1,8 miliar (sekitar Rp23,4 triliun)
pada tahun 2016.
8. Murdaya Poo
Murdaya Poo via cepamagz.com
Murdaya Poo menempati posisi ke-8
sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2016, dengan total kekayaan
sebesar USD 1,9 miliar (sekitar Rp24,7 triliun). Sumber kekayaan Murdaya
berasal dari sektor energi, industri, dan lainnya. Keunikannya
dibanding dengan pengusaha lain di Indonesia ialah memiliki pasangan
yang juga pengusaha sukses, yaitu Sri Hartati Tjakra Murdaya. Keduanya
saling bahu-membahu dalam mencapai kesuksesan bersama. Selain sebagai
pengusaha, Murdaya Poo juga seorang anggota DPR.
7. Tahir
Tahir via scmp.com
Dato’ Sri Tahir, atau yang
terlahir dengan nama Ang Tjoen Ming, merupakan seorang pengusaha di
Indonesia. Selain sebagai pengusaha, ia juga seorang investor,
filantropis, sekaligus pendiri dari Mayapada Group. Perusahaan ini
merupakan holding company yang telah mempunyai beberapa unit
usaha di Indonesia, meliputi perbankan, TV berbayar, media cetak, rumah
sakit, properti, hingga rantai toko bebas pajak atau duty free shopping (DFS). Kekayaan Tahir hingga tahun 2016 ini mencapai USD 2 miliar (sekitar Rp26 triliun).
6. Mochtar Riady
Mochtar Riady via bwbx.io
Posisi keenam ditempati oleh
Mochtar Riady yang merupakan pengusaha Indonesia terkemuka. Ia adalah
seorang pendiri sekaligus presiden komisaris dari Lippo Grup. Hingga
saat ini, Mochtar Riady banyak dikenal masyarakat sebagai seorang
praktisi perbankan yang handal. Dengan kekayaan sebesar USD 2,1 miliar
(sekitar Rp27,3 triliun), namanya melambung menjadi salah satu
konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia hingga ke mancanegara.
Baca Juga: 25 Kata-kata Motivasi untuk Membantu Anda Sukses
5. Bachtiar Karim
Bachtiar Karim via mitrainvestor.co.id
Bachtiar Karim dikenal sebagai
pimpinan dari Musim Mas Group yang bergerak di lini bisnis utama minyak
sawit atau CPO. Perusahaan ini mempunyai kapal tanker dan terminals
sendiri. Bahkan perusahaan milik Bachtiar ini digadang-gadang sebagai
perusahaan pengolahan sawit terbesar di dunia. Awalnya perusahaan ini
bernama Nam Cheong Soap Factory, namun Bachtiar merubahnya menjadi PT
Musim Mas. Ia memulai bisnisnya dari dasar, walaupun bisnis ini memang
telah diturunkan dari keluarganya. Kekayaan Bachtiar Karim pada tahun
2016 ini mencapai USD 3,2 miliar (sekitar Rp41,6 triliun).
4. Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia via alux.com
Peringkat keempat diduduki oleh
Sri Prakash Lohia yang merupakan pendiri sekaligus ketua dari Indorama
Corporation. Indorama Corporation merupakan perusahaan petrokimia dan
tekstil di tanah air. Pria yang lahir dan besar di India ini memiliki
kekayaan sebesar USD 4,2 miliar (sekitar 54,6 triliun). Ia telah menetap
di Indonesia sejak tahun 1974 untuk menjalankan kehidupan
profesionalitasnya dengan berbisnis.
3. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung via yokeepo.com
Chairul Tanjung merupakan
pengusaha sekaligus mantan Menko Perekonomian. Ia sempat menjadi Menko
Perekonomian pada 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014 karena menggantikan
Hatta Rajasa. Nama Chairul terkenal sebagai pengusaha sukses yang
memimpin CT Corp. Hingga saat ini, perusahaannya telah membawahi
beberapa anak perusahaan seperti Bank Mega, Trans Corp, dan CT Global
Resources. Ia memulai bisnisnya sejak di bangku kuliah di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Total kekayaannya mencapai USD
4,9 miliar (sekitar Rp63,7 triliun).
2. Michael Bambang Hartono
Michael Budi Hartono via cip.directory
Tidak hanya Robert Budi Hartono
saja yang sukses berbisnis rokok, namun Michael Hartono pun demikian. Ia
merupakan salah satu pemilik perusahaan rokok Djarum. Michael merupakan
kakak dari Robert Budi Hartono. Keduanya mewarisi Djarum setelah ayah
mereka, Oei Gwan, meninggal pada tahun 1963. Pabrik rokok mereka sempat
terbakar habis. Namun Michael dan Robert berhasil membangkitkan kejayaan
Djarum kembali, bahkan sampai luar negeri. Hingga saat ini, Djarum
mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat. Bahkan melebihi
Gudang Garam dan Sampoerna. Tahun 2016 ini, kekayaan Michael mencapai
USD 7,9 miliar (sekitar Rp102,7 triliun).
1. Robert Budi Hartono
Robert Budi Hartono via forbesimg.com
Sosok yang satu ini ternyata
merupakan orang terkaya nomor 1 di Indonesia. Bahkan namanya juga
tercantum di majalah Forbes dengan predikat orang terkaya nomor 131 di
dunia. Nama Robert Budi Hartono berhasil bertahan di daftar nama orang
terkaya di Indonesia selama beberapa tahun. Pria yang memiliki nama asli
Oei Hwie Tjhong ini adalah anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum,
yaitu Oei Wie Gwan. Total kekayaannya pada tahun 2016 ini sebesar US$
8,1 miliar (sekitar Rp105,3 triliun). Kekayaannya berasal dari bisnis
utamanya, yakni rokok. Selain itu, ia juga memiliki sebagian besar saham
Bank BCA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar